Thursday, May 20, 2010

Jangan Putus Asa...

1. Jangan putus asa, karena Allah akan mengganti yang lebih baik
 
Allah tidak akan mengambil sesuatu pun dari manusia kecuali Dia akan menggantinya dengan yang lebih baik. Itu akan terjadi apabila anda mau bersabar dan ridha dengan keputusan-Nya. Janganlah merasa sedih atas suatu musibah, karena setiap musibah yang ditakdirkan Allah merupakan sebuah ujian yang telah disiapkan imbalannya berupa pahala dan ganjaran yang besar yaitu surga. Biasakan diri anda untuk melihat sisi positif yang ada di balik setiap musibah. Masa yang dilalui di dunia ini amat singkat. Apa yang ada di dalamnya juga terlalu murah untuk dihargai. Sebaliknya, akhirat lebih baik dan kekal. Siapa saja yang tetap beriman ketika terkena musibah di dunia akan mendapat balasan yang sempurna di akhirat nanti. Siapa saja yang kelelahan karena menahan musibah agar tidak mengurangi ketaatannya kepada Allah dan malah meningkat akan merasakan kenyaman di akhirat. Sebaliknya, orang-orang yang bergantung pada kehidupan dunia, bergelimang dengan gemerlapnya, maka yang ada dalam benak mereka hanyalah rasa takut akan kehilangan kesenangan duniawi. Mereka selalu disibukkan dengan urusan dunia saja, karena yang mereka cari hanyalah kehidupan dunia. Oleh karena itu berbagai musibah dan kesulitan yang menimpa, terasa berat oleh mereka. Karena mereka hanya bisa melihat apa yang tampak di mata. Mereka tidak bisa melihat sesuatu dibaliknya. Apapun yang hilang adalah perantara untuk mendatangkan keuntungan. Sesungguhnya dalam setiap musibah yang terdapat isyarat bahwa orang itu akan mendapatkan sesuatu dari pencipta-Nya.


2. Orang lain belum tentu sebahagia yang anda bayangkan

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Karena hanya melihat dari luar, kita mudah berpikir hidup orang lain lebih senang. Kita berpikir kalau apa yang mereka punyai juga kita miliki, maka hidup kita akan senang pula. 

Salah satu penyebab kesedihan yang besar adalah putus cinta. Saya mempunyai teman yang menyenangi seorang akhwat. Tetapi akhwat ini tidak memberikan tanggapan yang diharapkan. Selama dua tahun dia selalu bercerita tentang suasana hatinya. Karena saya belum pernah mengalaminya, saya sungguh heran dengan kondisi dia. Pikir saya kalau akhwatnya tidak mau ya sudah, cari saja yang lain. Akhwat kan banyak. Mungkin anda yang belum merasakannya juga berpikir seperti itu. Namun sekarang saya sadar bahwa kita tidak tahu secara persis bagaimana perasaan orang apabila kita sendiri belum mengalaminya. Saya empati sekali bagi orang yang saat ini sedang mengalami kegundahan. Namun sadarlah meratapi hal yang tidak bisa dimiliki adalah sesuatu hal yang sia-sia. 

Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa. Seorang anak muda mengunjungi rumah sakit jiwa. Pada sebuah kamar dilihatnya, ada orang dengan tatapan kosong tiada henti menyebut, Dewi, Dewi.  Anak muda ini heran dengan hal itu, lalu menanyakan masalah yang dihadapi pasien ini. Si dokter menjawab, ‘’Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Dewi.’’ Pengunjung muda ini tersenyum mengerti, tapi begitu lewat kamar lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, Dewi, Dewi. Dia kembali bertanya, orang ini juga punya masalah dengan Dewi?’’ tanyanya keheranan. Dokter kemudian menjawab, ‘’Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Dewi “. 

Anda yang saat ini tidak mendapatkan apa yang anda inginkan dan malah orang lain yang mendapatkan, mungkin muncul pikiran kalau saya yang mendapatkan pasti saya bahagia. Ingatlah, cerita diatas, bisa jadi anda malah menyesal kalau mendapatkannya.malah mungkin anda beruntung tidak mendapatkan hal itu.


3. Anda lebih beruntung

Terombang-ambing adalah ciri orang yang tertimpa musibah dan terhempas bencana. Hati dan pikirannya nya selalu dipenuhi suasana duka. Banyak orang yang tertimpa musibah dan banyak pula yang sabar. Anda bukanlah satu-satunya orang yang terkena bencana. Bahkan jika dibandingkan dengan yang lain, musibah yang anda alami tidaklah seberapa. Lihatlah berapa banyak orang sakit yang terbaring di atas tempat tidur selama bertahun-tahun dan hanya bisa mengerang. Lihatlah berapa banyak oarang yang terpenjara bertahun-tahun. Mereka tidak dapat melihat matahari dan tidak tahu apa yang terjadi diluar selnya. Berapa banyak orang yang ditolak cintanya, ditolak lamarannya, dibatalkan perjanjiannya. Berapa banyak pemuda yang kehilangan masa mudanya, kehilangan kegesitan masa mudanya entah penyakit ataupun kecelakaan. 

Saya mengenal seorang teman yang sangat enerjik ketika kuliah. Aktif dalam berbagai macam kegiatan. Pintar dalam banyak hal. Setelah lulus kuliah dia mengalami kecelakaan yang sangat fatal. Dia pingsan selama dua bulan karena mengalami pendarahan hebat di otaknya. Dokterpun memutuskan mengoperasi kepalanya dan mengambil sebagian otaknya. Akibatnya semua ingatannya hilang. Tak ada satupun yang dia ingat. Dia lupa dengan seluruh keluarga dan temannya. Bahkan dia pun tidak bisa membaca dan menulis lagi. Dia juga lupa bagaimana cara membaca al Qur’an. Awalnya dia marah dan kecewa dengan kondisi seperti itu. Tapi ternyata semangatnya yang dulu masih tersisa. Secara perlahan dia kembali belajar untuk membaca dan menulis 

Ketika bertemu saya, ada ucapannya yang tidak bakal saya lupakan. 
Dia berkata 

mungkin dulu anda adalah teman saya, anda mengenal saya dan sayapun mengenal anda. Tapi sekarang saya benar-benar lupa dengan anda, saya mohon maaf. Saya sedang belajar mengingat kembali. Ceritakanlah bagaimana saya dan anda dulu berteman

. Saya hampir menangis mendengar hal itu. Dia tersenyum lalu berkata,

pasti dulu kita bersahabat dengan baik. Jangan sedih melihat saya, karena saya sudah ridha dengan apa yang terjadi pada diri saya “.

Bandingkanlah apakah musibah yang anda terima lebih besar dari teman saya itu. Banyak orang yang lebih besar musibahnya. Percayalah anda jauh lebih beruntung.


4. Hidup ini berputar

Segala sesuatu pasti berputar. Seperti roda, ada saat di bawah dan ada saat di atas. Allah juga menciptakan segala sesuatu berpasangan. Ada laki-laki ada perempuan, ada siang ada malam, ada dingin ada api. Begitu pula ada kesusahan pasti ada kemudahan. Semuanya berputar saling bergantian. Dengan mengambil pelajaran dari itu, ingatlah bahwa setelah lapar akan dan masa kenyang, setelah haus akan ada rasa segar. Setelah terjaga akan ada masa tidur, setelah sakit akan ada masa sehat. Tidak tahu akan menjadi tahu, kesesatan akan diberi petunjuk, penderitaan akan berakhir dan kegelapan pasti akan lenyap. Namun semua harus dilakukan secara aktif. Anda tidak akan mampu menghilangkan rasa lapar apabila anda tidak berusaha untuk makan, tidak akan mampu menghilangkan rasa haus apabila tidak berusaha untuk minum. 

Bila anda melihat lautan tak bertepi, ketahuilah di ujung sana ada daratan yang penuh dengan pepohonan. Bila anda melihat ikatan tali semakin kuat, ingatlah tidak akan lama lagi tali itu akan terputus. Bersama tangisan akan ada senyuman, bersama ketakutan akan ada keamanan, bersama kegalauan akan ada ketenangan. Orang yang membuat dinding di sekitar pikirannya tidak akan melihat keindahan yang ada diluar. Janganlah anda membatasi kemampuan daya tahan, karena mustahil setiap keadaan berlangsung terus menerus. Selama kita masih mau berusaha.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala  yang diusahakannya dan ia mendapat siksa  yang dikerjakannya. : 

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."(2:286)


5. orang yang hidup pasti bergerak

Hidup adalah gerakan, hanya orang mati yang tak bergerak. Orang yang hanya mengurung diri dalam kamar atau terus menerus tenggelam dalam kesedihan, tidak mau bergerak, sama saja dengan orang mati. Sayang sekali kalau hidup di dunia yang hanya sekali dan sebentar saja ini tidak digunakan dengan sebaik mungkin. Orang yang menginginkan hati dan pikirannya sehat, haruslah menjauhkan setiap keinginan dan nafsu yang berlebihan dari setiap apa saja yang akan mengakibatkan keguncangan pada pikirannya. Apabila gerakan badan berkurang, tidaklah sempurna keseimbangan antara kenyamanan dan gerakan-gerakan yang terdapat pada batinnya. Yang terjadi adalah kekacauan pada raga karena gerakan pada batin sangat memerlukan pertolongan dengan adanya gerakan lahir, dan gerakan pada batin membutuhkan gerakan lahir untuk meluruskan aturan, sehingga tidak terjadi kekacauan pada jiwa dan raga secara bersamaan. Kita tidak akan merasakan hidangan kehidupan dan mencapai kebahagiaan yang dipersembahkan buat kita dalam kehidupan ini, apabila tidak terjadi keharmonisan antara jasad fisik dengan batin.

Apakah anda pernah menemukan seseorang yang hatinya yang penuh kekerasan dan didominasi oleh dendam dan kebencian mempunyai yang tubuh yang sehat dan tenang. Saya belum pernah menemukan dan saya yakin anda juga belum pernah menemukan. Hanya dengan gerakan dan olahraga batinlah hati dan pikiran bisa menjadi sehat


6. Tidak ada gunanya bersedih

Saya pernah merasakan kesedihan yang mendalam. Tetapi apa yang saya dapatkan, tidak ada sama sekali. Malah kesedihan yang saya pelihara itu membuat hidup tambah menderita dan kacau balau. Karena itulah saya bisa menyakinkan anda bahwa bersedih terus menerus tidaklah berguna. Tidak dapat dibantah lagi bahwa kesedihan adalah salah satu kondisi yang paling tragis dan paling besar terasa sakitnya bagi raga maupun jiwa. Apabila ia menyatu bersama kuku-kukunya yang tajam ke dalam jiwa, tidak lama kemudian ia akan merobek-robeknya dan memporak-porandakannya. Maka akan kita dapatkan manusia yang kacau dan mengalami kegoncangan dalam hidup dan kehidupannya. Dan kesedihan tadi akan mempengaruhi sebagian dan bahkan seluruh komponen kehidupannya jiwa dan raga, hingga ia melihat dunia dalam pandangan matanya lebih gelap dari kegelapan dan lebih sempit dari lubang jarum. Jiwanya tak ubahnya laksana tinta-tinta tebal di atas permukaan air. Ia menghitamkan setiap apa yang ia muntahkan dari dalam perutnya kepada apa pun yang dekat dengannya. Dan kesedihan akan menghitamkan kehidupannya dengan apa saja yang ia muntahkan atas dirinya dengan kesedihan-kesedihan dan kecemasan-kecemasan. Karenanya, anda akan melihat mereka menyamakan antara jiwa dan raga yang sedih dengan apa yang mereka pakai dan tampakkan dengan pakaian-pakaian berkabung. Tatkala penyakit sedih tadi menjadi sebuah penyakit yang menimpa jiwa seluruhnya.


7. Wahai yang sedang bersedih

Segala apa yang ditawarkan berupa alternatif penyembuhan kesedihan tersebut, jika anda mau menjalaninya dengan kebiasaan yang konsisten, mengontrol cara pandang hidup, berpikir positif dan memaksimalkan kesungguhan dan ketekunan, penelitian yang berulang-berulang, dan melatihnya menjadi sebuah kebiasaan, sehingga menyatu dalam jiwa. Ketika seseorang memiliki kemampuan untuk melakukannya secara terus-menerus, akan lahir darinya perilaku-perilaku jasmaniah dan kejiwaan yang menakjubkan dan mencengangkan keadaan.

Perlu adanya kerelaan pada seseorang untuk berpikir dan membiasakan diri untuk mempraktekkannya, sehingga sampai pada tujuan yang diinginkan, yaitu kebahagiaan. Segalanya akan menjadi berubah, tatkala anda hanya membaca tanpa mau menghayatinya, melihat tanpa mau merenunginya, menghafalnya tanpa mengekspresikannya. Banyaknya menelaah, membaca dan proses yang memakan waktu lama, tidaklah memberikan faedah pada akhirnya.

Ketahuilah bahwasanya raga itu terikat dengan jiwa dan begitupun sebaliknya. Penyakit yang menimpa jiwa akan memberikan pengaruh terhadap raga dan akan menjadikannya sakit, sebagaimana jiwa yang terpengaruh oleh raga yang sedang ditimpa penyakit.

Penyembuhan jiwa dari penyakit-penyakitnya haruslah dimulai dari keharusan untuk memiliki kesehatan raga, sebab kesehatan jiwa sangat tergantung padanya. Tujuan kerja keras dan upaya yang bijaksana yang akan membimbing seseorang mencapai kebahagiaan, yaitu dengan adanya jiwa yang sehat dan berimbas pada raga yang sehat pula. 


8. Indahnya kesabaran

Menghiasi diri dengan sikap sabar merupakan sikap orang-orang mulia. Mereka menghadapi kesulitan hidup dengan lapang dada, tidak menyerah dan penuh percaya diri. Kalau tidak sabar apalagi yang akan dilakukan ? apakah ada solusi lain selain sabar ? apakah ada selain sabar yang bisa digunakan menghadapi persoalan hidup ?

Bersabarlah, sebagaimana kesabaran orang yang optimis akan datangnya pertolongan Allah. Bersabarlah, meskipun berbagai persoalan, membayangi kehidupan anda dan menghalangi jalan yang akan anda tempuh. Sesungguhnya pertolongan akan datang setelah kesabaran, kepangan akan datang setelah kesusahan dan kemudahan akan datang setelah kesulitan.

Semakin anda sabar, semakin dapat menerima hidup ini apa adanya, bukan memaksakan hidup ini persis seperti yang anda kehendaki. Tanpa kesabaran, hidup pastilah akan membuat frustasi. Anda akan mudah jengkel, kecewa dan marah. Menjadi sabar mengharuskan kita membuka hati pada saat ini, bahkan bila kita tak menyukainya.
Salah satu persoalan yang umum dialami oleh masyarakat perkotaan adalah kemacetan lalu lintas. Hampir setiap hari tanpa macet, berangkat atau pulang kemacetan seolah-oleh menghadang. Pada saat seperti itu merupakan waktu yang baik untuk menarik napas dan juga kesempatan untuk mengingatkan diri bahwa kemacetan dialami juga oleh orang lain.

Kesabaran juga mengharuskan kita tidak mudah melihat kesalahan orang lain. Bila kita mau melihat lebih jauh atau mencari tahu ada apa sebenarnya, anda akan menemukan bahwa orang lain itu tidak salah. Bila sesuatu tidak sesuai dengan harapan kita. Banyak dari kita yang berpikir , ini apsti karena kesalahan orang lain. Ketika barang anda hilang, anda langsung berpikir, pasti ada seseorang yang mencurinya. Anda memvonis pencuri itu sebagai orang yang bertangung jawab penuh atas kehilangan barang anda. Ketika listrik di rumah anda tidak berfungsi, anda langsung menuduh PLN tidak becus bekerja. Ketika anda terlambat datng ke sekolah atau ke kantor, anda mungkin akan menyalahkan supir angkutan karena sering berhenti. Orang lain bertanggung jawab atas perbuatan dan hasilnya, begitu pula anda bertanggung jawab atas segala perbuatan anda dan hasilnya anda sendiri yang menikmati. Anda tidak bisa menyuruh orang lain, untuk bertanggung jawab atas perbuatan anda. Kondisi ini pernah saya alami, sebagai seorang pegawai kecil, ketika suatu saat saya terlambat masuk, tiba-tiba tanpa basa-basi atasan saya menegor dan mengatakan saya salah, tidak bertanggung jawab, atau tidak taat aturan. Bukankah seharusnya dia bertanya dahulu. Sebenarnya saya datang lebih pagi dari dia, kemudian saya disuruh oleh atasan yang lain untuk memfotocopy dokumen. Menurut anda apa yang harus saya lakukan ? apakah saya harus marah ? apakah kemarahan itu berguna ? untungnya pikiran rasional saya masih berfungsi. Saya yakin ada hikmah dari kejadian ini. Mungkin Allah sedang menyiapkan saya, sehingga ketika menjadi pemimpin tahu bagaimana berhadapan dengan bawahan.


9. Tabahkan hatimu 

Allah telah menetapkan takdir dan ajal seluruh makhluk-Nya, mengatur dan menentukan segala amal perbuatan serta tindak-tanduk mereka. Lalu Allah membagi-bagikan rezeki dan harta duniawi kepada mereka. Allah menciptakan kehidupan dan kematian sebagai ujian, siapa di antara mereka yang terbaik amalannya. Allah juga menjadikan iman terhadap qadha dan takdir-Nya sebagai salah satu rukun iman. Setiap sesuatu yang bergerak atau berdiam di langit dan di bumi, pasti menuruti kehendak dan keinginan Allah. 

Dunia ini sarat dengan kesulitan dan kesusahan; diciptakan secara fitrah untuk dipenuhi dengan beban dan ancaman, aral rintangan serta berbagai cobaan. Tak ubahnya dingin dan panas, yang memang harus dirasakan oleh para hamba-Nya.

Allah berfirman:  

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (2:155) 

Jiwa manusia itu hanya dapat menjadi suci, setelah ditempa. Ujian dan cobaan, akan memperlihatkan kesejatian seseorang. Ibnul Jauzi mengungkapkan: “Orang yang ingin mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan abadi tanpa ujian dan cobaan, berarti ia belum mengenal ajaran Islam dan tidak mengenal arti pasrah diri kepada Allah.” Setiap orang pasti akan merasakan susah, mukmin maupun kafir. Hidup ini memang dibangun di atas berbagai kesulitan dan marabahaya. Maka janganlah seseorang membayangkan bahwa dirinya akan terbebas dari kesusahan dan cobaan. Cobaan adalah lawan dari tujuan dan memang bertentangan dengan angan-angan dan kesenangan menikmati kelezatan hidup. Setiap orang pasti merasakannya, walau dengan ukuran yang berbeda, sedikit atau banyak. Seorang mukmin diberi ujian sebagai tempaan baginya, bukan siksaan. Terkadang cobaan itu ada dalam kesenangan, terkadang juga ada dalam kesusahan. 

Allah berfirman: 

Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan  yang baik-baik dan  yang buruk-buruk, agar mereka kembali  (7:168)  

Segala cobaan itu ada batasnya di sisi Allah. Jangan memaki, karena satu kata yang mengalir dari lidah, dapat membinasakan seseorang. Seorang mukmin yang kuat akan tegar menghadapi beban berat. Hatinya tidak akan berubah dan lisannya tidak akan mengutuk. Redamlah musibah itu dengan mengingat janji pahala dan kemudahan dari Allah, sehingga cobaan itu berlalu tanpa kita mengutukinya. Orang-orang berakal selalu menunjukkan ketegaran dalam menghadap musibah, agar mereka tidak mendapatkan ejekan musuh-musuh mereka. Karena bila mereka menampakkan musibah itu, para musuh mereka akan merasa senang dan gembira. Sebaliknya, menutup-nutupi musidah dan derita kelaparan adalah sifat orang-orang mulia. Ketabahan akan membendung bencana. Demikian cepatnya bencana itu berlalu, bila dihadapi dengan ketabahan. Paling kita hanya harus tabah menghadapi hari-hari yang pendek dalam hidup kita. Orang-orang yang binasa mengalami kebinasaan karena mereka kurang memiliki ketabahan. Orang-orang yang tabah, akan mendapatkan pahala terbaik. 

Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (16:96). Mereka itu diberi pahala dua kali  disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan. (28:54) 

Allah tidak pernah menahan sesuatu untukmu, wahai orang yang tertimpa musibah, melainkan karena Allah akan memberimu sesuatu yang lain. Allah hanya mengujimu, untuk memberikan keselamatan kepadamu. Allah hanya memberimu cobaan, untuk membersihkan dirimu. Selama masih ada umur, rezeki pasti akan datang. 

Dan tidak ada suatu binatang melata  pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata  (11:6) 

Bila dengan kebijaksanaan-Nya, Allah menutup sebagian rezeki, pasti Allah akan membukakan pintu rezeki yang lain yang lebih bermanfaat. Cobaan, justeru akan mengangkat derajat orang-orang shalih dan meningkatkan pahala mereka. 

Saad bin Abi Waqqash berkata: “Aku pernah bertanya, “Wahai Rasulullah ! Siapakah orang yang paling berat cobaannya?” Beliau menjawab: “Para nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian yang sesudah mereka secara berurut menurut tingkat keshalih-annya. Seseorang akan diberi ujian sesuai dengan kadar agamanya. Bila ia kuat, akan ditambah cobaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringkankan cobaan baginya. Seorang mukmin akan tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa dosa sedikitpun.” (Riwayat Al-Bukhari) 


10. Hidup ini penuh ujian, jangan bersedih

Kesedihan dapat memadamkan api motivasi, membunuh ruh semangat, dan membekukan jiwa. Kesedihan itu seperti demam yang akan melumpuhkan diri dari aktivitas kehidupan. Supaya terhindar dari hal itu anda perlu menanamkan prinsip bahwa kesedihan adalah suatu pilihan bukan keharusan. Anda sendirilah yang memutuskan apakah anda sedih atau tidak. Kalau anda memilih tidak sedih maka anda pun lepas dari kesedihan. Kesedihan merupakan sesuatu yang amat disukai setan. Setan menjadikan kesedihan sebagai alat untuk memutuskan seseorang dari perjalanan hidupnya, sehingga orang itu berhenti dari segala kegiatan. Jangan mencari-cari atau mengada-adakan kesedihan. Kesedihan sama sekali tidak mendatangkan keuntungan. 

Sikap seseorang ketika menghadapi ujian bisa menjadi tanda apakah dia beriman atau tidak. Apabila dia tidak menjadi lemah semangat, ketika ujian menimpanya, berarti dia mempunyai keimanan dalam dadanya. Ketika dia menghadapi kesukaran, semangatnya tumbuh karena dia tahu bahwa manusia tidak dapat mencapai surga kecuali jika mereka telah diuji dengan kesulitan-kesulitan sebagaimana orang-orang dari generasi masa lalu.

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu  sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan  sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (2:214).


11. Orang yang akan masuk surga akan mendapatkan kesulitan terlebih dahulu

Seorang ulama mengungkapkan: “Orang yang diciptakan untuk masuk Surga, pasti akan merasakan banyak kesulitan. Musibah yang sesungguhnya adalah yang menimpa agama seseorang. Sementara musibah-musibah selain itu merupakan jalan keselamatan baginya. Ada yang berfungsi meningkatkan pahala, ada yang menjadi pengampun dosa. Orang yang benar-benar tertimpa merana adalah mereka yang terhalang dari mendapatkan pahala." 

Tidak usah risau dengan hilangnya sebagian dunia. Karena keberadaannya hanyalah satu kejadian, membicarakan dunia justeru menimbulkan kesedihan, jalan-jalan untuk mendapatkannya sarat dengan duka. Dalam mencari dunia, manusia akan tersiksa sebatas rasa dukanya. Orang yang senang mendapatkan dunia pada hakikatnya adalah orang yang sedih. Berbagai kepedihan bermunculan dari kenikmatan dunia. Berbagai kesedihan justeru lahir dari kesenangan dunia. 

Abu Darda menyatakan: 

“Di antara bentuk kehinaan dunia di hadapan Allah adalah bahwa manusia berbuat maksiat selama ia di dunia, dan ia hanya bisa menggapai apa yang ada di sisi Allah dengan meninggalkan dunia. Maka hendaknya engkau menyibukkan diri dengan hal yang lebih berguna bagimu untuk mengambil kembali yang mungkin hilang darimu, yakni dengan cara memperbaiki kekeliruan, memaafkan kesalahan orang, dan mendekati pintu Ar-Rabb. Dengan itu, engkau akan melihat betapa cepatnya musibah yang menimpamu itu menghilang. Kalau bukan karena kesusahan, engkau tidak bisa mengharapkan saat-saat senang. Hilangkan hasrat terhadap yang menjadi milik orang, niscaya engkau akan menjadi yang terkaya. Jangan berputus asa, karena itu membawa kehinaan. Ingatlah nikmat Allah yang banyak kepadamu. Tepislah segala kesedihan dengan ridha terhadap takdir dan dengan shalat di malam yang panjang. Bila sudah habis malam, masih ada subuh yang datang menjelang. Akhir kesedihan adalah awal kebahagiaan. Masa tidak akan berdiam dalam satu kondisi, namun terus berganti. Segala kesulitan, pasti akan berangsur hilang. Jangan putus asa hanya karena musibah yang datang bertubi-tubi. Satu kesulitan, akan dikalahkan oleh dua kemudahan. Merunduklah kepada Allah, pasti kesulitanmu akan sirna selekasnya. Setiap orang yang penuh dengan ketabahan, pasti akan mendapatkan jalan keluar. ” 


12. Semua orang pasti mempunyai masalah

Hidup adalah ujian. Kita harus menyadari bahwa hidup ini adalah kumpulan masalah. Siapapun orangnya, setinggi apapun jabatannya, sekaya apapun hartanya, dimana pun dan kapanpun akan menemui masalah. Ada karakter khas dari masalah yaitu semakin tinggi kedudukan semakin tinggi pula masalah yang akan dihadapi. Seperti halnya sekolah semakin tinggi tingkatannya semakin sulit ujiannya. Proses perjuangan menaklukkan masalah itulah yang disebut hidup. Sehingga orang yang membanci masalah sama saja dengan membenci kehidupan. Hidup ini penuh dengan teka teki. Kalau masa depan kita ketahui, tentu kita sudah tahu ke mana harus pergi dan apa yang harus dilakukan. Bila kita melihat hidup ini sebagai rangkaian tantangan, maka setiap masalah yang dihadapi akan kita lihat sebagai kesempatan untuk berkembang. Sebaliknya, apabila kita membayangkan hidup sebagai suatu pertempuran yang harus dimenangkan, kita akan mengalami ketegangan. Karena bagi orang ini bahagia hanya bisa dicapai apabila, kondisi yang dialaminya sesuai dengan apa yang diinginkan. Sudah kita ketahui bahwa hal itu sangatlah jarang terjadi. 

Ingatlah, masalah adalah milik semua orang. Tak ada satupun dimuka bumi ini yang tidak mengalami masalah. Ada seorang konglomerat yang sangat kaya. Dengan uangnya dia bisa membeli apa yang bagi sebagian kita hanyalah mimpi. Mungkin kita akan menyangka dirinya terbebas dari masalah atau kalaupun ada masalah hanyalah kecil. Dari luar dia kelihatan senang dan sehat. Tahukah anda, bahwa dia sebenarnya mempunyai msalah besar yaitu karena sakit yang jarang diketahui orang lain akibatnya dia tidak boleh makan nasi dan beberapa jenis makanan lainnya. Dia memerlukan koki dan dokter khusus yang mengawasi setiap makanan yang ingin dimakannya. Banyak sekali pantangannya sehingga hanya sedikit yang boleh dia makan. Semua orang secara adil mendapatkan masalah, hanya bentuk dan kadarnya saja yang berbeda.Masalah adalah hukum Allah. Mau tidak mau setiap orang mendapatkan masalah. Masalah telah Allah tetapkan menyatu dalam kehidupan. Allah tidak akan memberikan masalah yang tidakm sanggup dipikul oleh hambanya.Besarnya masalah yang menimpa seseorang setara dengan kemampuannya. 

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala  yang diusahakannya dan ia mendapat siksa  yang dikerjakannya….
 (2:286)


13. Jangan masukkan setiap peristiwa ke dalam hati

Ada sekelompok orang yang merasakan kegundahan dalam dirinya seolah-olah tengah terjadi perang dunia, padahal sebenarnya mereka tengah berbaring di atas tidaur. Peperangan yang berkecamuk dalam hatinya pada akhirnya hanya akan menghasilkan luka di dalam tubuhnya sendiri. Mereka marah dengan kenaikan harga, marah dengan kejelekan orang di sudut dunia lain, marah karena hujan tidak turun, marah kepada polisi karena lalu lintas macet, marah kepada supir angkutan yang berhenti seenaknya. Jangan biarkan masalah-masalah kecil itu mengganggu anda. Biarkanlah berbagai peristiwa berlangsung di atas bumi ini dan jangan mencoba memasukkan semuanya kedalam hati. 

Seseorang yang telah mengerti hakikat kebenaran akan selalu menambah pelajaran dari berbagai liku-liku kehidupan. Sebaliknya orang yang tidak menjiwai makna kebenaran yang dilakukan hanyalah menambah guncangan ketakutan. Sebesar apapun keberanian seseorang menghadapi cobaan, semua itu tidak akan bermanfaat tanpa dibarengi keimanan yang tangguh. Seorang pemberani sejati adalah orang yang mempunyai dayatahan tinggi, tabah, mempunyai keyakinan yang kuat, tenang dan lapang dada dalam menghadapi cobaan.
Jika anda menginginkan hidup tenang dan tidak terguncang oleh badai kehidupan, hadapilah segala urusan dengan keberanian dan keteguhan. Dengan kedua hal itu tidak akan ada sesuatu yang bisa membuat anda gentar. 


14. Jangan sampai masalah kecil menghancurkan hidup anda

Entah berapa banyak orang yang merasa sedih karena hal kecil yang tidak mereka pikirkan sebelumnya. Sering sekali kita merisaukan hal-hal yang setelah kita amati lebih jauh, ternyata bukanlah masalah besar. Kita terpaku pada msalah-masalah kecil dan terlalu membesar-besarkannya. Contohnya, bila ada mobil angkutan yang berhenti mendadak, bukannya membiarkannya dan melanjutkan urusan, kita menyakinkan diri sendiri bahwa kita berhak untuk marah. Contoh lainnya, saat mengantri berjam-jam untuk mendapatkan tiket kereta, sewaktu giliran anda, penjaga loket berkata, “saya harus istirahat, sepuluh menit lagi pengganti saya akan datang “. Kemarahan yang luar biasa muncul dalam wajah anda. Dengan penuh semangat anda memarahi penjaga loket itu dan mengatakan sebagai orang yang tak bertanggung jawab. Anda pun keluar dari antrian sambil marah. Bukankah anda mengalami kerugian yang lebih besar, apalah artinya menunggu sepuluh menit lagi dibandingkan perjuangan anda menunggu berjam-jam. Dalam berbagai kejadian sering dalam otak kita timbul kemarahan imajiner. Bahkan banyak yang malahan kemudian menceritakan kejadian sepele itu kepada orang lain. Banyak hal-hal kecil serupa yang seharusnya dapat kita lupakan begitu saja.



15. Kesulitan itu penuh hikmah

Tidak selamanya kesulitan itu harus dibenci. Terkadang kesulitan justru menimbulkan efek positif. Jangan takut dengan penderitaan dan jangan khawatir dengan kesengsaraan, karena terkadang penderitaan itu justru memberikan kekuatan kepada anda untuk mencapai hidup bahagia. Sesungguhnya jika anda hidup dengan hati yang membara, terbakar dan hangus karena penderitaan, hal itu akan lebih baik bagi anda daripada hidup dengan hati yang dingin, statis dan tenang-tenang saja. Dengan penderitaanlah justru membuat hati menjadi lembut dan halus. Orang yang pernah mengalami kesedihan akan lebih mudah menceritakan bagaimana rasa sedih itu, orang yang hampir tenggelam akan sangat mudah menceritakan suasana dan betapa mengerikannya ketika dia hampir mati tenggelam. Orang yang dikejar-kejar anjing lebih akurat dan menyentuh ketika menyampaikan pengalamannya dibandingkan orang yang belum pernah merasakan. Orang yang pernah putus cinta akan merasakan betapa sakitnya dikecewakan orang lain. Mereka semua menjadi belajar dari apa yang dialami dan dirasakannya. Kalau mereka mau berpikir maka pengalaman itu dapat membuat dirinya lebih bijaksana dalam menyikapi sesuatu maupun empati atas perasaan orang lain. Seorang mukmin mengetahui bahwa kesulitan-kesulitan diberikan Allah untuk menguji manusia. Mereka tahu bahwa kesulitan tersebut dibuat untuk membedakan antara mereka yang benar-benar beriman dan mereka yang memiliki penyakit di hatinya, yaitu mereka yang tidak tulus dalam meyakini keimanan mereka. Di dalam Al-Qur`an, Allah menjelaskan bahwa Dia akan menguji seorang mukmin untuk melihat siapakah yang benar-benar dalam keimanannya.

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar. (3:142)
Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin)....(2:179)

Mereka tidak pernah lupa bahwa kesulitan atau keberkahan datang untuk menguji mereka. Karena kemuliaan dan kepatuhan mereka kepada-Nya, Allah mengubah apa yang tampaknya buruk menjadi hal-hal yang menguntungkan bagi hamba-Nya yang sejati.


16. Jangan terburu-buru menyatakan suatu peristiwa buruk

Salah satu sifat manusia adalah terburu-buru. Manusia ingin segala sesuatu yang diinginkannya, yang dicita-citakannya cepat tercapai. Manusia kadang-kadang tidak cukup sabar untuk melihat kebaikan yang ada di dalam peristiwa yang menimpa mereka. Sebaliknya, mereka menjadi lebih agresif dan nekat dalam mengejar sesuatu walaupun hal tersebut sangat bertentangan dengan kepentingan yang lebih baik. 

Di dalam Al-Qur`an, hal ini disebutkan,  

Dan manusia berdo'a untuk kejahatan sebagaimana ia berdo'a untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (17:11)

Meski demikian, kita harus berusaha melihat kebaikan dan yakin bahwa Allah mempunyai tujuan baik pada setiap kejadian yang kita alami. Jangan sampai anda diperbudak untuk segera mungkin mencapai keinginan anda. Anda harus hati-hati terhadap bujukan untuk berbuat dosa ketika  sebuah hal yang anda inginkan tidak tercapai atau ketika sebuah peristiwa yang tidak anda inginkan terjadi. Ketika anda dalam kondisi seperti itu, sangat mudah anda terombang-ambing. Godaan untuk melakukan perbuatan jahat semakin besar. Orang-orang yang ingin mengajak anda berbuat jahat pun seolah-oleh semakin banyak yang mendatangi anda. Anda harus kuat dan berusaha menghindari orang itu.

Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak  mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.(3:120)


17. Jangan tergoda berbuat maksiat, karena dosa adalah perkara yang besar

Biasanya orang yang sedang mengalami kesedihan atau berputus asa mudah tergoda untuk melakukan maksiat. Terasa baginya keinginan itu semakin hari semakin besar. Namun sadarlah bahwa perbuatan maksiat itu yang mungkin terlihat menyenangkan, malah akan menambah kesengsaraan di hati. Ingatlah dosa sekecil apapun adalah perkara yang sangat besar. Selagi dosa dianggap besar maka dosa itu dianggap kecil di hadapan Allah. Sebaliknya kalau dosa dianggap kecil, maka dianggap besar dihadapan Allah. Mengenai sikap seorang Muslim terhadap perbuatan maksiat, Abdullah bin Mas’ud memberikan ilustrasi sebagai berikut : 

Seorang mukmin melihat dosanya seakan-akan ia duduk dibawah gunung yang ia kuatirkan akan menimpanya. Sementara seoarang fajir (orang yang jahat) melihat dosanya seperti seekor lalat yang hinggap di atas hidungnya dan menepisnya. Rasulullah pernah bersabda, kebahagiaan Allah terhadap tobat hambaNya lebih besar daripada kebahagiaan seorang lelaki yang berkemah di tempat yang penuh dengan bahaya (tetapi bersikeras tinggal disana) dengan mengarahkan binatang tunggangannya ke tempat itu membawa makanan dan minuman. Kemudian ia tidur di sana dan ketika bangun, binatangnya telah kabur. (ia mencari-cari kesana ke mari) dan sengsara dengan rasa lapar dan dahaga. Kemudian ia berkata, Aku akan kembali ke tempatku. Ia kembali (ketempatnya) dan tidur lagi. Dan ketika bangun ia mengangkat kepalanya, ternyata binatangnya yang hilang itu telah berada di sampingnya lagi (riwayat Bukhari)

Ibnu Qayyim mengatakan, jika seseorang sudah mengatahui hal ini kemudian dia masih merasa bebas melakukan maksiat, itu berarti dia lancang kepada Allah. Juga tidak tahu kekuasaan Allah. Bahkan dia seolah-olah menantang Allah. Seseorang yang memandang kecil suatu perbuatan maksiat, berarti menganggap remeh perkara tersebut. Itulah salah satu bentuk menantang Allah. Begitulah saudaraku, kalau anda ingin terbebas dari kesulitan yang sedang anda alami, menghilangkan kegundahan yang menyesak dada, mengharapkan pertolongan Allah, janganlah melakukan maksiat. 


18. Kebahagiaan mudah diraih

Kegembiraan hati merupakan salah satu nikmat yang luar biasa besar dalam hidup manusia. Dalam hati yang gembira terpancar ketenangan hati dan kestabilan emosi. Sesungguhnya kegembiraan itu merupakan seni kehidupan yang dapat dipelajari. Siapa saja yang mengetahui caranya, tentu ia akan merasa mudah meraihnya dan mendapatkan manfaat darinya berupa kebahagiaan hidup dan kemudahan dalam kehidupan. Dia juga mampu menjadikan apa yang berada disekitarnya sebagai sarana dalam mencapai kebahagiaan hidup. Orang yang menginginkan badannya sehat maka dia perlu olahraga teratur agar daya tahan tubuhnya meningkat. Begitu pula orang yang ingin hatinya sehat memerlukan olahraga hati agar ketahanan hatinya itu meningkat, sehingga lebih kebal dari serangan penyakit hati. Olahraga hati bisa dilakukan dengan ikut bergabung dalam masyarakat, bergaul dengan banyak orang serta ikut aktif dalam berbagai kegiatan. Dari aktivitas itu akan didapat berbagai macam pengalaman. Anda akan menemui berbagai macam karakter orang yang khas, anda juga akan mengetahui seberapa besar kapasitas sabar ketika menghadapi sesuatu yang tidak direncanakan.


19. Singkirkan kebosanan

Orang yang menjalani kehidupan dengan statis dan monoton cenderung mudah menjadi bosa. Oleh karena itu kita patut bersyukur Allah selalu memutar roda zaman sehingga kita mengalami berbagai macam variasi kehidupan. Uniknya Allah menciptakan segala seutau dengan berpasangan secara harmonis. Allah membuat siang dan membuat pasangannya yautu malam. Allah menciptakan dunia dan akhirat. Allah menciptakan air dan api. Allah pula yang menciptakan kesulitan dan menciptakan pasangan harmonisnya yaitu kemudahan.Dalam ibadah, Allah memberikan variasi. Maka ada ibadah hati misalnya ikhlas, ibadah gerak misalnya sholat, ibadah perut misalnya puasa dan ibadah harta misalnya sedekah. Belajar dari hal itu, siap yang ingin kehidupan tentram dan mempunyai semangat yangtinggi serta daya kresai yang tinggi, maka dia perlu melakukan variasi dalam kehidupannya. Ketika membaca dia tidak hanya membaca satu tema saja, ketika berjalan dia tidak hanya melewati satu jalan saja. Akan jauh menyenangkan apabila anda mau melakukan segala hal dengan berbagai variasi.


20. Mengatasi krisis

Sejak lahir sampai mati kita terus menerus berubah, namun proses itu tidak selalu teratur. Kadang-kadang perubahan itu adalah berupa kemajuan yang menggembiran atau kemunduran yang mengecewakan. Dalam waktu sekejap, seseorang yang bahagia bisa berubah sengsara hanya karena dimarahi oleh bosnya. Seseorang yang sedang menghadapi suatu krisis berada di kawasan asing. Orang itu tidak memiliki orientasi dan putus asa. Pikiran dan perasaannya penuh dengan ingatan-ingatan tentang krisisi masa lalu yang membuatnya penuh dengan kecemasan dan ketakutan yang sama. Orang yangterperangkap dalam situasi yang tampaknya tak dapat dipecahkan merasa tegang dan mudah tersinggung, teman-teman yang dekatpun dimusuhi. Mudah tersinggung dan marah. Pada umumnya tak seorangpun diantara kita yang sebelumnya dapat dididik menghadapi krisis dengan baik. Namun hingga taraf tertentu kita dapat mengantisipasi krisis kehidupan itu dan menyesuaikan peran kita dalam krisis tersebut.

Kunci beradaptasi adalah kemampuan menghadapi suatu situasi dnegan berani saat sebuah masalah tidak bisa diselesaikan. Orang yang mamapu bertahan dalamsuatu krisis denganbaik adalah mereka yang sevara aktif terus menerus mencari suatu pemecahan. Mereka haus dengan informasi yang dianggapnya dapat membantu. Mereka tidak mau menyalahkan orang lain. Mereka tidak malu untuk mengungkapkan secara wajar perasaan takut dan gelisah kepada orang yang dapat membantunya.


21. Obat Musibah

Orang bijak adalah orang yang mencari alternatif terapi penyembuhan yang lebih baik, dengan beragam obat dan pengobatan lainnya. Walaupun mengalami kesulitan saat berusaha menyembuhkannya, tetapi dia tetap berusaha mencari obat. Maka syarat awal agar berfungsinya obat bagi raga yang sedang ditimpa penyakit adalah membiasakan diri untuk mengkomsumsi obat yang akan menyempurnakan proses sirkulasi di dalam raga.

Seorang ulama diuji dengan suatu musibah, kemudian beberapa rekannya berkunjung dan mereka menghiburnya. Selanjutnya dia berkata, aku telah membuat obat dengan 6 resep. Mereka bertanya, apakah itu ? dia menjawab :Pertama, percaya kepada Allah. Kedua, aku tahu bahwa segala sesuatu yang ditakdirkan pasti terjadi. Ketiga, kesabaran adalah hal terbaik yang mesti dilakukan oleh orang yang sedang dalam ujian Allah. Keempat, bila aku tidak dapat bersikap sabar, lalu apa lagi yang dapat kuakukan, karena kesedihan tidak akan pernah bisa menolong diriku. Kelima, bisa jadi aku tertimpa sesuatu yang lebih buruk lagi daripada yang kurasakan sekarang ini. Keenam, dari waktu ke waktu aku hanya menikmati kegembiraan.


22. Teruslah Berharap

Saya percaya bahwa setiap orang mempunyai harapan yang tersimpan di dalam hati. Entah harapan untuk menjadi orang kaya, harapan untuk dapat menikah, harapan lulus ujian dan harapan yang baik lainnya. Tapi saya bukan sedang membicarakan tentang keinginan untuk memenangkan undian. Pikiran seperti itu datang dari keinginan untuk melarikan diri dari keadaan saat ini. Saya membicarakan tentang sebuah pandangan yang ada jauh di dalam diri. Satu hal yang harus dilakukan dalam hidup. Sesuatu yang membutuhkan kemampuan. Sesuatu yang tidak terpisahkan dengan tujuan kita dalam hidup.

Apakah anda pernah mengenal seseorang yang berhasil tapi tidak memiliki petunjuk yang berkaitan dengan apa yang diiginkan dalam hidup. Kita semua memerlukan sesuatu yang berguna untuk dituju. Harapan memberi kita hal itu. Ia bisa berperan sebagai kompas, memberitahu arah mana yang harus dituju. Kalau tidak, kita tidak akan pernah mengetahui apakah langkah kita benar atau tidak, apakah langkah kita maju atau malah mudnur ke belakang. Jika anda bergerak ke sembarang arah selain menuju harapan. Anda akan kehilangan kesempatan-kesempatan yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan.

Tanpa harapan, kita mungkin harus berjuang keras untuk melihat kekuatan yang ada dalam diri karena tidak bisa melihat situasi di luar keadaan saat ini. Dengan mempunyai harapan, kita mulai memandang diri sendiri dalam cahaya baru. Harapan membuat kita memprioritaskan segala sesuatu yang kita lakukan. Seseorang yang memiliki harapan mengetahui apa yang akan atau harus dikorbankan. Dia mampu mengukur segala sesuatu yang dikerjakan apakah membantu atau menghambat harapan. Insya Allah selama kita mampu berharap, Allah tak akan membiarkan kita begitu saja.

Rasulullah bersabda, Allah Azza wa Jalla berfirman, Aku terserah pada sangkaan hambaKu kepadaKu dan Aku bersama hambaKu  ketika dia mengingatKu. Jika dia mengingatKu didalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika dia mengingatku ditengah orang banyak, maka Aku mengingatnya ditengah orang banyak yang lebih baik daripada mereka. Jika dia mendekat sejengkal kepadaKu, Aku mendekat sehasta kepadanya. Jika dia mendekat sehasta kepadaKu, Aku mendekat sedepa kepadanya. Jika dia mendatangiKu dengan berjalan, maka Aku mendatangi dengan berlari (riwayat Bukhari dan Muslim)



http://penerbitjabal.com/component/content/article/2-blog/16-jangan-putus-asa-karena-setelah-kesulitan-akan-datang-kemudahan